Apabila cinta memanggilmu...
ikutilah dia walau jalannya berliku-liku...
Dan, pabila sayapnya merangkulmu...
pasrahlah serta menyerah,
walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu...
kuhancurkan tulang-tulangku,
tetapi aku tidak membuangnya
sampai aku mendengar suara cinta memanggilku
dan melihat jiwaku siap untuk berpetualang...
Tubuh mempunyai keinginan yang tidak kita ketahui.
Mereka dipisahkan karena alasan duniawi
dan dipisahkan di ujung bumi...
Namun jiwa tetap ada di tangan cinta...
terus hidup...
sampai kematian datang dan menyeret mereka kepada Tuhan...
Jangan menangis, Kekasihku...
Janganlah menangis dan berbahagialah,
karena kita diikat bersama dalam cinta.
Hanya dengan cinta yang indah...
kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan,
pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan....
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana...
seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api
yang menjadikannya abu...
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana...
seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan
yang menjadikannya tiada...
Jika cinta tidak dapat mengembalikan Engkau kepadaku dalam kehidupan ini...
pastilah cinta akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan datang...
Apa yang telah kucintai laksana seorang anak
kini tak henti-hentinya aku mencintai...
Dan, apa yang kucintai kini...
akan kucintai sampai akhir hidupku,
karena cinta ialah semua yang dapat kucapai...
dan tak ada yang akan mencabut diriku dari padanya....
Kemarin aku sendirian di dunia ini,
kekasih, dan kesendirianku sebengis kematian...
Kemarin diriku adalah sepatah kata yang tak bersuara...
di dalam pikiran malam....
Hari ini... aku menjelma menjadi sebuah nyanyian menyenangkan di atas lidah hari...
Dan, ini berlangsung dalam semenit
dari sang waktu yang melahirkan sekilasan pandang,
sepatah kata, sebuah desakan dan sekecup ciuman....
[SYAIR CINTA KAHLIL GIBRAN]
Silahkan Bagikan Artikel ini
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar,salam ukhuwah